Posted by: Qnoyzone
written by: Get Lost in Indonesia team, 10 Oct 2010 — Mendengar keluhan-keluhan tentang Indonesia membuat saya letih. Tapi mendapati kehebatan dan kelebihan negeri ini juga ternyata lebih melelahkan.
Sebuah bangsa yang katanya besar. Negeri yang diciptakan Tuhan sambil tersenyum. Zamrud khatulistiwa yang terbentang sepanjang 3.977 mil antara Samudera Hindia dan Pasifik. Yang konon memiliki daratan sepanjang 1.922.570 km², dengan 3.257.483 km² panjang perairan, 95.181 km garis pantai, punya 17.504 pulau, lebih dari 53 gunung, 500 lebih suku, 742 bahasa daerah, lebih dari 300.000 spesies liar, dan tentu saja 240 juta penduduk.
Tapi kenapa begitu sulit ‘menjual’ bangsa ini? Kenapa tidak bisa kita leluasa menikmatinya? Kenapa begitu susah menjadi orang senang di sini? Dan kenapa begitu senang kita jadi orang susah?
Sewaktu Malaysia mengakui batik dan tari pendet sebagai kebudayaannya, kita semua kebakaran jenggot. Lalu terbirit-birit mematenkan. Tapi kok saya pesimis, tidak banyak yang rakyat kita bisa dapatkan dari usaha itu. Paten ya tinggal paten. Pengakuan di atas kertas. Dan tidak signifikan mengurangi antrian pembagian zakat.
Jika Malaysia memroduksi batik berkualitas secara masif … lalu cukup menyantumkan tulisan Batik Indonesia pada labelnya … yang makmur yaa tetap rakyat Malaysia. Para pengusahanya, pekerjanya, distributornya, reseller-nya, penjual kain dasarnya, produsen lilinnya, produsen pewarnanya, perusahaan listrik dan airnya, mbak-mbak penjaga tokonya.
Kalau negara tetangga membuat pertunjukan Tari Pendet di festival pariwisata mereka, tentu saja nama Indonesia ada tertera kecil-kecil di brosur meja depan. Tapi yang kebagian rezeki yaa tetap panitianya, pemerintahnya, pemilik toko cenderamatanya, tukang kacang rebusnya, calo karcisnya … kalau ada hehe. Pendapatan mereka bertambah, tapi kita tidak. Karena rakyat kita tidak kebagian royalty sepersen pun.
Kenyataan ini yang membuat saya letih. Bahwa kita tidak bisa berbuat banyak atas itu. Maka pada satu malam, saya brainstorming bersama 3 orang rekan. Di tempat nongkrong yang biasa, minum kopi yang biasa, situasi yang biasa. Yang tidak biasa cuma aturannya: kita berempat tidak boleh mengeluh.
Temanya: bagaimana memasarkan Indonesia. Lalu bagaimana menjadikannya bermanfaat untuk menggairahkan ekonomi mikro … sekecil apapun.
Tujuannya: InsyaAllah masuk surga.
Diskusi kami berangkat dengan mengidentifikasi masalah yang ada. Kenapa ya usaha mengangkat industri pariwisata Indonesia yang dilakukan lembaga eksekutif dan regulator kita tidak banyak membuahkan hasil?
Oooh…mungkin karena saking banyaknya keindahan dan kehebatan negeri ini, kita jadi bingung memilih unique selling proposition… bingung menentukan diferensiasi…bingung menetapkan positioning Indonesia sebagai brand…
Buktinya iklan-iklan pariwisata kita tidak pernah jauh dari gambar-gambar pemandangan nan indah. Buktinya Bali lebih tenar secara parsial karena dia lebih spesifik menjual pantai.
Buktinya tagline pariwisata kita kerap berubah-ubah tanpa diikuti kampanye komunikasi yang jelas (2001: Indonesia, just a smile away. 2003: Indonesia, endless beauty of diversity. Belum setahun, dirubah lagi jadi: Indonesia, the color of life. 2004: Indonesia, ultimate in diversity. Entah yang sekarang-sekarang, sudah terlalu banyak yang harus diingat. Bandingkan dengan Malaysia Truly Asia yang didukung kampanye konsisten). Buktinya lagi, kita punya 17.504 pulau dan 9.634 di antaranya belum punya nama (50% lebih!) hehehe. Saking bingungnya.
Eh, sebentar. Kenapa tidak kita tularkan saja kebingungan itu pada dunia? Kenapa tidak kita ‘jual’ saja semua kelebihan dan kekurangan kita apa adanya, lalu kita biarkan dunia yang menilai? Kita biarkan saja para turis itu datang ke Indonesia, lalu tersesat dengan berlimpahnya keindahan negeri ini!
Maka tema kampanye kita kali ini judulnya: GET LOST IN INDONESIA!
Tapi gimana caranya? Lembaga otoritas yang bekerja penuh waktu saja kerepotan menjalankan kampanye pariwisata, apalagi kami yang cuma berempat? Sebab, memang tidak mudah. Kampanye-kampanye sebelumnya saja, denger-denger, selalu dipenuhi justifikasi tentang kekurangan waktu, kekurangan biaya, kekurangan tenaga…
Kekurangan tenaga? Eh, sebentar. Bukankah kita punya 240 juta penduduk Indonesia? Penduduk sebuah negara terbanyak ke-lima di dunia? Sekali lagi, 240 juta orang! Yang 180 juta-nya adalah pengguna ponsel. Yang 40 juta di antaranya adalah pengguna internet. Yang 80% dari pengguna internet itu punya facebook. Yang menjadi negara pengguna Facebook nomer 2 di dunia. Yang jadi pengguna Twitter terbanyak nomer 3 di dunia. Yang, artinya, 240 juta orang dengan hobi berbagi yang amat sangat teramat dahsyat!
Jadi kenapa tidak kita jadikan saja 240 juta orang itu sebagai pekerja kampanye pariwisata kita? Kenapa tidak kita serahkan saja masalah pendanaan, tenaga dan waktu pada mereka? Maka jadilah, Get Lost in Indonesia sebagai user-generated tourism movement yang dimiliki dan digerakan oleh seluruh rakyat Indonesia! Caranya?
Pergunakan kamera digital, manual, atau kamera ponsel Anda untuk menangkap apapun yang ada di Indonesia yang Anda pikir menarik. Bisa pemandangan, boleh makanan, bisa Pak Maman yang bekerja mengurut urat keseleo sambil mendendangkan pupuh kinanti. Masing-masing Anda pasti punya pengalaman unik. Cantumkan caption dan deskripsi pada setiap foto.
Lalu upload foto-foto dan cerita tersebut ke www.facebook.com/getlostinindonesia atau ke twitter@getlostisgood atau ke www.GetLostinIndonesia.com (website sedang dikerjakan dan segera tayang, akan kami kabari secepatnya).
Setelah itu?
Anda tentu boleh membantu gerakan ini. Anda boleh mengunggah dan mengunduh foto (dengan etika tentunya). Anda boleh menceritakan gerakan ini kepada siapa pun. Atau berbagi foto-foto yang ada kepada teman-teman Anda di dalam maupun luar negeri. Atau mencetaknya dan sekedar menempelkannya di toilet rumah Anda agar siapa pun tahu tentang Indonesia. Boleh! Karena ini gerakan milik orang Indonesia.
Anda juga boleh berbincang langsung dengan pengunggah foto tentang lokasi dan memintanya bercerita lebih lanjut. Boleh juga menghubungi pemilik foto siapa tahu Anda bermaksud menggunakannya untuk kepentingan komersil. Boleh, sebab ini gerakan dari dan oleh Anda.
Sebab artinya, gerakan ini akan menyebarluaskan Indonesia secara organik. Juga membantu Indonesia menemukan kehebatan dan keindahan dirinya sendiri (tanpa perlu mengirim petugas untuk mendata, bukan?). Membantu tukang serabi di Gang Sejahtera berpromosi. Membantu UKM-UKM di Indonesia menyampaikan produknya kepada dunia.
Membantu para turis menemukan shortcut kepada sumber informasi langsung (bayangkan, turis tak lagi perlu mencari brosur daftar museum, tapi langsung berhubungan dengan komunitas Sahabat Museum, misalnya). Semoga semakin banyak potensi yang bisa diketemukan. Semoga semakin kencang suara kita didengar dunia. Semoga semakin banyak UKM yang terbantu pemasarannya. Tanpa perlu menunggu kebijakan apapun diputuskan.
Hmm… mengeluh atau bergerak. Gimana?
Sumber : http://groups.yahoo.com/group/Muhammadiyah_Society/message/32853
Wednesday, October 13, 2010
Super Point Mario Teguh
Berikut ini adalah beberapa superpoint dari Motivator Super Indonesia, semoga bisa memberikan kita pencerahan menuju jalan kedamaian dan kebahagiaan:
Keluarga adalah karir terbaik.
Semua jiwa yang kemudian menjadi mulia dan bernilai bagi kebaikan hidup sesama, berasal dari keluarga.
Keluarga adalah tempat dibangunnya semua kualitas kepemimpinan hidup,
yang sesungguhnya ditentukan oleh kualitas hati dari seorang Ibu,
yang vital bagi pertumbuhan, perkembangan, dan keceriaan hati suami dan anak-anaknya.
Menjadi Ibu adalah karir yang paling mulia.
[ Mario Teguh - September 25, 2010 ]
THE HIGHER YOU ARE, THE LESS YOU CARRY.
Semakin tinggi posisi Anda dalam kehidupan ini
harus semakin sedikit yang Anda bawa.
...Setiap jiwa muda yang beraspirasi
menjadi berwenang dan terhormat,
mapan dan mampu, dan bermanfaat bagi sesama,
harus mengurangi bawaannya.
Kurangilah bawaan sikap, pikiran, dan perilaku
yang menjauhkan Anda dari rasa suka
dan dukungan baik orang lain.
[ Mario Teguh – Loving you all as always, September 27, 2010 ]
Banyak suami istri yang sangat resmi
sikapnya kepada satu sama lain.
Tidak jalan bergandengan tangan,
tidak saling memanggil dengan julukan yang manis,
tidak memeluk atau mencium saat berpamitan.
Dan saat pulang dari kantor,
sang suami tidak berseru lantang
Honey … I am home ?!
Tidak terdengar suaranya …
tau-tau sudah kejepit pompa air di belakang rumah.
Anda berdua menua bersama-sama, lebih mesralah
[ Mario Teguh - September 18, 2010 ]
Ada seorang rekan yang bangga sekali menyatakan bahwa dia kenal Sultan Brunei.
Tapi, saat ditanya apakah Sang Sultan mengenalnya, dia bilang: Ya nggak lah!
Yang menjadikan kita berhasil, bukanlah orang yang kita kenal; tetapi mereka yang mengenal kita.
...
Maka, apakah yang sedang Anda lakukan untuk menjadi pribadi yang dikenal luas sebagai jiwa santun yang jujur, pandai, dan pekerja keras?
[ Mario Teguh - September 30, 2010 ]
"Bukan kebahagiaan yang menjadikanmu seorang yang bersyukur,
tetapi kemampuanmu untuk mensyukuri-lah yang menjadikanmu pribadi yang berbahagia.
Jadilah pribadi yang aktif tertarik untuk menjadikan dirimu dan para sahabatmu bergembira.
Jika ketertarikanmu adalah mengupayakan kegembiraan, kedamaian, dan kesyukuran dalam keseharianmu bersama orang lain - maka tumbuhlah kebahagiaanmu. " [Mario Teguh]
Keluarga adalah karir terbaik.
Semua jiwa yang kemudian menjadi mulia dan bernilai bagi kebaikan hidup sesama, berasal dari keluarga.
Keluarga adalah tempat dibangunnya semua kualitas kepemimpinan hidup,
yang sesungguhnya ditentukan oleh kualitas hati dari seorang Ibu,
yang vital bagi pertumbuhan, perkembangan, dan keceriaan hati suami dan anak-anaknya.
Menjadi Ibu adalah karir yang paling mulia.
[ Mario Teguh - September 25, 2010 ]
THE HIGHER YOU ARE, THE LESS YOU CARRY.
Semakin tinggi posisi Anda dalam kehidupan ini
harus semakin sedikit yang Anda bawa.
...Setiap jiwa muda yang beraspirasi
menjadi berwenang dan terhormat,
mapan dan mampu, dan bermanfaat bagi sesama,
harus mengurangi bawaannya.
Kurangilah bawaan sikap, pikiran, dan perilaku
yang menjauhkan Anda dari rasa suka
dan dukungan baik orang lain.
[ Mario Teguh – Loving you all as always, September 27, 2010 ]
Banyak suami istri yang sangat resmi
sikapnya kepada satu sama lain.
Tidak jalan bergandengan tangan,
tidak saling memanggil dengan julukan yang manis,
tidak memeluk atau mencium saat berpamitan.
Dan saat pulang dari kantor,
sang suami tidak berseru lantang
Honey … I am home ?!
Tidak terdengar suaranya …
tau-tau sudah kejepit pompa air di belakang rumah.
Anda berdua menua bersama-sama, lebih mesralah
[ Mario Teguh - September 18, 2010 ]
Ada seorang rekan yang bangga sekali menyatakan bahwa dia kenal Sultan Brunei.
Tapi, saat ditanya apakah Sang Sultan mengenalnya, dia bilang: Ya nggak lah!
Yang menjadikan kita berhasil, bukanlah orang yang kita kenal; tetapi mereka yang mengenal kita.
...
Maka, apakah yang sedang Anda lakukan untuk menjadi pribadi yang dikenal luas sebagai jiwa santun yang jujur, pandai, dan pekerja keras?
[ Mario Teguh - September 30, 2010 ]
"Bukan kebahagiaan yang menjadikanmu seorang yang bersyukur,
tetapi kemampuanmu untuk mensyukuri-lah yang menjadikanmu pribadi yang berbahagia.
Jadilah pribadi yang aktif tertarik untuk menjadikan dirimu dan para sahabatmu bergembira.
Jika ketertarikanmu adalah mengupayakan kegembiraan, kedamaian, dan kesyukuran dalam keseharianmu bersama orang lain - maka tumbuhlah kebahagiaanmu. " [Mario Teguh]
Labels:
kata mutiara,
mario teguh,
super point mario teguh
Wednesday, September 22, 2010
10 Secrets of Success
How many of these 10 secrets of success do you practice?
1.How you think is everything. Remember to “think positive” at every opportunity. Visualize success, not failure. Avoid negative environments and people.
2.Decide on your dreams and goals. Be specific about your goals. For example, say “I am taking a cooking class next month,” rather than “I would like to take a cooking class sometime.” Create a plan to reach your goals, and stick to it.
3.Take action. Goals alone have no meaning; you need to take action to make them real. Don’t let fear hold you back. "Just do it."
4.Never stop learning. Take classes, go back to school, read books, join a discussion group. If you are interested in a subject, make time to learn about it. Keep acquiring new skills.
5.Be persistent and work hard. You’ve probably heard the expression, “success is a marathon, not a sprint.” Keep your eye on the goal, and keep working toward it. Don’t give up.
6.Learn to analyze details. Get all the facts, and ask for input. This will help you make wiser decisions. Acknowledge your mistakes, but don’t beat yourself up. Learn from your mistakes.
7.Focus your time and money. When you believe in something, put your attention and energy there. Don’t let people or things distract you.
8.Don’t be afraid to innovate; be different. Be true to yourself, and have your own ideas. Following the crowd is a path to mediocrity.
9.Communicate with people effectively. Remember that no person is an island. Communicate your thoughts and desires honestly, and encourage others to communicate honestly with you. Practice understanding and motivating other people.
10.Be honest and dependable; take responsibility for what you do. Never cheat or lie. When you make a promise, keep it. When you screw up, admit it.
1.How you think is everything. Remember to “think positive” at every opportunity. Visualize success, not failure. Avoid negative environments and people.
2.Decide on your dreams and goals. Be specific about your goals. For example, say “I am taking a cooking class next month,” rather than “I would like to take a cooking class sometime.” Create a plan to reach your goals, and stick to it.
3.Take action. Goals alone have no meaning; you need to take action to make them real. Don’t let fear hold you back. "Just do it."
4.Never stop learning. Take classes, go back to school, read books, join a discussion group. If you are interested in a subject, make time to learn about it. Keep acquiring new skills.
5.Be persistent and work hard. You’ve probably heard the expression, “success is a marathon, not a sprint.” Keep your eye on the goal, and keep working toward it. Don’t give up.
6.Learn to analyze details. Get all the facts, and ask for input. This will help you make wiser decisions. Acknowledge your mistakes, but don’t beat yourself up. Learn from your mistakes.
7.Focus your time and money. When you believe in something, put your attention and energy there. Don’t let people or things distract you.
8.Don’t be afraid to innovate; be different. Be true to yourself, and have your own ideas. Following the crowd is a path to mediocrity.
9.Communicate with people effectively. Remember that no person is an island. Communicate your thoughts and desires honestly, and encourage others to communicate honestly with you. Practice understanding and motivating other people.
10.Be honest and dependable; take responsibility for what you do. Never cheat or lie. When you make a promise, keep it. When you screw up, admit it.
Labels:
rahasia sukses,
secrets of success
Thursday, June 24, 2010
Bandung, INDONESIA
Set 750m above sea level, and protected by a fortress of watchful volcanoes 190km southeast of Jakarta, BANDUNG is the third largest city in Indonesia and a centre of industry and traditional Sundanese arts – with plenty of cultural performances for tourists – though it suffers from incredible traffic pollution and uninteresting modern developments. Sundanese culture has remained intact here since the fifth century when the first Hindu Sundanese settled in this part of West Java. Modern Bandung's main tourist attraction is nearby Tangkbuhan Prahu volcano, from where there's a very pleasant two-hour forest walk down to the city, too.
The Dutch spotted the potential of this lush, cool plateau and its fertile volcanic slopes in the mid-seventeenth century, and set about cultivating coffee and rice here, settling in the area to live in the early nineteenth century. Several relics from the city's colonial era remain, including some of the elegant shops along Jalan Braga, and some fine buildings on Jalan Asia-Afrika.
The Dutch spotted the potential of this lush, cool plateau and its fertile volcanic slopes in the mid-seventeenth century, and set about cultivating coffee and rice here, settling in the area to live in the early nineteenth century. Several relics from the city's colonial era remain, including some of the elegant shops along Jalan Braga, and some fine buildings on Jalan Asia-Afrika.
Tuesday, June 8, 2010
Tiga Hal yang Mengajaibkan Kehidupan
.: Mario Teguh
“Tiga hal yang mengajaibkan kehidupan adalah:
kejujuran, kerja keras, dan upaya bagi kebaikan sesama.”
Kualitas hidup kita berbanding lurus dengan kualitas dari keterlibatan kita dalam pekerjaan-pekerjaan yang produktif.
Kita hanya akan merasa pantas menginginkan sesuatu yang besar, jika kita bekerja lebih jujur, lebih keras, dan lebih tulus mengupayakan kebaikan bagi sesama.
Ada kepantasan bagi segala sesuatu. Bahkan untuk berharap pun, kita harus memantaskan diri.
Sulit bagi kita untuk mengharapkan sesuatu yang tidak kita upayakan.
Labels:
mario teguh,
motivasi hidup
Technological Failure
By: Hermawan Patrianto
Technological failure is the one type of disaster that have potential damage to cause the number of casualties in large quantities. Aircraft accidents, fires factories, vehicle accident due to a breakdown of control systems, fall-rise buildings, etc., are examples of technological failure disasters. Of course, the threat of this disaster should be anticipated as soon as possible. Here, human resources must play an important role in preventing and minimizing the impact of disasters caused by technological failure.
Morale and professionalism, discipline, obedience to the procedure, is an important thing that must be actualized by every person to develop the technology without any possibility of failure. If any failure of technology occurs, the impact is not as if these things above are not implemented.
For airlines company, checking avionics and navigation become a routine activities that must be done periodically with discipline and full of prudence, accordance with the set of procedure forth by the company. Confirm that the technical officer who have responsibility for carrying out this activity are those who have high knowledge and understanding and also have enough experience in aircraft maintenance activities.
Labels:
gagal teknologi,
technological failure
Monday, June 7, 2010
Hasil Amatan Kegiatan Ekskursi: Kepentingan Ekonomi Vs Lingkungan
Oleh: Hermawan Patrianto
Potensi dan permasalahan
BANJIR JAKARTA - Kini telah menjadi permasalahan yang kompleks, meliputi hal-hal yang bersifat makro-politis hingga hal-hal yang bersifat mikro-teknis. Arahan dan zonasi pemanfaatan ruang, kebijakan pola dan struktur ruang, konsep pengembangan kawasan, strategi dan staging pengembangan wilayah merupakan area makro dan bersifat politis, sedangkan sistem kelembagaan pembangunan, pengaturan pola-distribusi infrastruktur dan sistem utilitas kota/wilayah, dan partisipasi masyarakat merupakan area mikro dan bersifat teknis. Terlebih jika areal amatan adalah Jabodetabek yang tersusun atas satu atau lebih satuan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang sangat luas dan bersifat lintas administrasi, tentu permasalahan yang timbul akan lebih kompleks.
Disadari sepenuhnya bahwa kawasan hulu Jakarta, meliputi Bogor dan Kaw. Puncak merupakan kawasan hijau yang menjadi hinterland Jakarta, terutama dalam penyediaan cadangan air bersih dan pencegahan banjir. Namun, perlahan tapi pasti kawasan hulu terus berubah menjadi kawasan terbangun akibat konversi guna lahan skala besar dan okupasi secara sporadis oleh masyarakat. Jika hal ini berlangsung secara terus-menerus dalam waktu yang panjang tanpa memperhatikan kaidah-kaidah kelestarian lingkungan, maka bukan tidak mungkin, Jakarta tidak pernah terbebas dari banjir.
Peluang dan tantangan
Fenomena alih guna lahan dan semua hal terpapar diatas tentu saja dilakukan bukan tanpa tujuan, semuanya dilakukan untuk kepentingan ekonomi dan alasan pertumbuhan wilayah. Dalam konteks otonomi daerah, tentu kita mengetahui bahwa setiap daerah diorientasikan untuk mampu secara mandiri menyelenggarakan tata-kelola pemerintahannya dan membiayai sendiri pembangunan di wilayahnya. Maka sudah barang tentu, yang terjadi adalah aspek ekonomi menjadi prioritas utama. Sebagai contoh: Suatu kawasan yang dibiarkan tanpa ada aktivitas ekonomi diatasnya tentu tidak akan memberikan revenue bagi daerah sedikitpun, meskipun dari aspek lingkungan berkontribusi signifikan dalam menyimpan cadangan air dan udara bersih. Namun, jika kawasan tersebut telah berubah fungsi menjadi kawasan budidaya (mis: komersial, perumahan, dll) tentu akan dapat memberi nilai ekonomi lebih bagi daerah.
Pelajaran paling berharga adalah apa yang disampaikan Dr Tarsoen Waryono, M.Si, bahwa Jakarta kaya akan sumberdaya manusia yang handal, namun belum dapat menunjukkan apa yang sebaiknya dilakukan bagi Jakarta, menjadi Jakarta apa Jadinya, bukan Jakarta apa Adanya. Jakarta 2100…??
Solusi dan rekomendasi
Banjir Jakarta perlu ditangani secara serius, sama sekali menghilangkan risiko banjir, tentu hampir tidak mungkin dilakukan, tetapi meminimalisasi risiko akibat banjir, masih sangat mungkin dilakukan. Tentu hal yang harus dilakukan dalam penanganan banjir Jakarta adalah penanganan, baik makro/mikro yang bersifat kongkrit, taktis-strategis, dan terintegrasi. Semua ide penanganan banjir Jakarta-yang sangat banyak jumlahnya, dari yang bersifat low-tech hingga high-tech perlu diturunkan hingga tataran implementasi secara kongkrit. Bukan sekedar konsep utopis tanpa disertai tindakan kongkrit. Terakhir, mengajak masyarakat untuk sadar lingkungan dan membangun pola hidup sehat.
Labels:
banjir jakarta,
jakarta masa depan
Sunday, June 6, 2010
Tips Membangun Generasi Bebas Narkoba
Oleh: Hermawan Patrianto
Penyalahgunaan narkotika dan zat adiktif lainnya itu tentu membawa dampak yang luas dan kompleks. Dari sekian banyak permasalahan yang ditimbulkan sebagai dampak penyalahgunaan narkotika dan zat adiktif antara lain adalah perubahan perilaku menjadi perilaku antisosial, gangguan kesehatan, menurunkan produktivitas kerja secara drastis, mempertinggi jumlah kecelakaan lalu lintas, kriminalitas, dan tindak kekerasan lainnya.
Jumlah korban yang tewas setiap harinya akibat mengonsumsi narkoba mencapai 41 orang atau setahun sekitar 15.000 orang (mayoritas remaja) Indonesia tewas karena penyalahgunaan narkotika Dalam kata lain, penyalahgunaan narkotika membawa pada kematian yang mengenaskan dan sia-sia (http://www.wawasandigital.com).
Solusinya…
Anak banyak belajar dengan cara meniru orang dewasa yang ada di sekitarnya. Anak akan belajar lebih efektif saat melihat dan melakukan daripada mendengar informasi dan nasihat yang bersifat teori. Jaga anak-anak Anda dari pengaruh buruk narkoba.
Ingat!! Pencegahan Berawal dari Diri Sendiri
Jadilan contoh dan teladan bagi anak Anda. Jika apa yang Anda katakan sesuai dengan apa yang Anda lakukan, maka sosok Anda akan kredibel dimata anak Anda. Berbuatlah seperti apa Anda ingin Anda berbuat kepada Anda. Jika Anda tidak ingin anak Anda merokok, Anda jangan merokok. Jika Anda ingin anak Anda tidak memakai NARKOBA, bicara dan praktekkan hidup sehat tanpa NARKOBA.
Labels:
anti narkoba,
bebas narkoba,
narkoba
Sunday, May 30, 2010
Tips Menghadapi Longsor dan Ciri Daerah Rawan Longsor
Tanah longsor adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan tanah seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah (http://id.wikipedia.org). Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang mempengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh:
1.Erosi yang disebabkan sungai-sungai atau gelombang laut yang menciptakan lereng-lereng yang terlalu curam
2.Lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan hujan lebat
3.Gempa bumi menyebabkan tekanan yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng yang lemah
4.Gunung berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan aliran debu-debu
5.Getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan bahkan petir
6.Berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau salju.
Maka dari itu, filtrasi awal bagi kita ketika hendak memilih lokasi rumah tinggal/membeli rumah tinggal adalah sebisa mungkin hindari daerah dengan topografi curam ( > 25 % atau lebih), hal ini dimaksudkan agar kita terhindar dari bencana tanah longsor.
Ciri Daerah Rawan Longsor:
1.Daerah berbukit dengan kelerengan lebih dari 20 derajat
2.Lapisan tanah tebal di atas lereng
3.Sistem tata air dan tata guna lahan yang kurang baik
4.Lereng terbuka atau gundul
5.Terdapat retakan tapal kuda pada bagian atas tebing
6.Banyaknya mata air/rembesan air pada tebing disertai longsoran-longsoran kecil
7.Adanya aliran sungai di dasar lereng
8.Pembebanan yang berlebihan pada lereng seperti adanya bangunan rumah atau saranan lainnya.
9.Pemotongan tebing untuk pembangunan rumah atau jalan
Upaya mengurangi tanah longsor:
1.Menutup retakan pada atas tebing dengan material lempung.
2.Menanami lereng dengan tanaman serta memperbaiki tata air dan guna lahan.
Waspada terhadap mata air/rembesan air pada lereng.
3.Waspada padsa saat curah hujan yang tinggi pada waktu yang lama
Yang dilakukan pada saat dan setelah longsor:
1.Karena longsor terjadi pada saat yang mendadak, evakuasi penduduk segera setelah diketahui tanda-tanda tebing akan longsor.
2.Segera hubungi pihak terkait dan lakukan pemindahan korban dengan hati-hati.
3.Segera lakukan pemindahan penduduk ke tempat yang aman.
Sumber:
Teks draft pertama berasal dari USGS fact sheet, domain umum
en:Landslide, Wikipedia bahasa Inggris, versi 07:53, 4 Agustus 2005
Labels:
landslide,
tanah longsor
Hati-Hati dengan Strategi Piramida Marketing yang Berbasis Komisi - Tips Melamar Pekerjaan
Referensi: http://organisasi.org
Saat ini banyak perusahaan yang menerapkan strategi marketing associate di mana mereka akan merekrut orang sebanyak-banyaknya dengan sistem piramida. Orang yang direkrut akan diwajibkan untuk merekrut orang lagi untuk dijadikan bawahannya dengan iming-iming mendapatkan pendapatan yang besar dibandingkan bekerja tanpa bawahan. Bagi pelamar yang baru lulus dan yang kurang pengalaman mungkin bisa terjebak dengan sistem ini. Seolah-olah kita sudah diterima kerja, namun sebenarnya kita bekerja pada mereka secara full time namun sistem rewardnya hanya komisi hasil kerja kita atau gaji dasar yang diberikan sangat minim yang terkadang di bawah UMR. Akan tetapi perusahaan yang seolah-olah bonafit, besar, dan terkenal dapat membuat anda mengiyakan tawaran mereka untuk bergabung. Sebenarnya pekerjaan yang mereka tawarkan kepada anda adalah sales berbasis komisi.
Perusahaan yang sering menggunakan tehnik semacam itu:
- Perusahaan Futures atau Bursa berjangka (Forex, Valas, Saham, Reksa Dana, dan sebagainya)
- Perusahaan Asuransi
- Perusahaan Perbankan (Kartu Kredit, Kredit/Loan, dll)
- Perusahaan MLM, dan sebagainya
Namun tidak semua perusahaan di atas melakukan tehnik yang serupa untuk mendapatkan keuntungan yang besar, dan masih banyak jenis perusahaan lainnya yang sedang atau mungkin akan mengadopsi sistem semacam itu. Semua perlu diwaspadai.
Jika anda yakin dapat melakukan dan mendapatkan penghasilan yang lebih besar dari sistem semacam itu anda boleh saja bergabung. Tidak ada larangan untuk bergabung dengan mereka. Namun sekali lagi perhatikan kemampuan yang anda miliki. Jangan terlena dengan tawaran dan janji tanpa melihat situasi yang sebenarnya. Banyak juga orang yang sukses, dan banyak pula yang akhirnya keluar dengan tangan hampa dan bahkan kehilangan nyawa. Bergabung dengan perusahaan investasi futures akan mewajibkan anda mencari modal untuk dimainkan dengan cara apapun terserah anda. Resiko kehilangan uang 100% pun bisa terjadi dan membuat anda putus asa.
Sekali lagi berhati-hatilah menentukan langkah anda. Jangan tergesa-gesa mengambil keputusan yang penting dan vital. Bersabarlah dalam mencari kerja. Mencari kerja dan uang tidaklah mudah. Tetaplah jujur dan tidak mengambil sesuatu yang bukan milik anda agar hidup anda selalu bahagia, damai, aman dan tentram.
Friday, May 21, 2010
"Life With Woody" 10 Inspirational Quotes that Can Improve Yourself
Modified by: Hermawan Patrianto
It might take a little coffee or probably a few rounds of beer or any other booze you could get your hands on when it comes to relaxing after a hard day's work. Well, yeah I'm guilty about that one as well, unless I'm caught dead wearing a lampshade over my head after a few rounds of vodka… half-naked! Okay, bad example and I apologize to everyone reading this after getting nightmares about me in that state of drunken stupor.
Just don't ask how it happened, please.
But what's really interesting is that how do people go through the usual part of life when faced with vein-popping stress? I mean, the new age thing like Zen or yoga is one of the good things and it actually works. Is there room for the intellectual side of people who can actually smell the roses-in-a-can while on the move? It kind of had me thinking that there really must be something in this 'mind-over-matter' thing.
Humor is indeed the best medicine there is whenever you are. I mean anyone can pay good money to listen to a comedian just to make you wet your pants after laughing so hard. Despite of what's been happening, and to those who has gone though the ordeal, it's better to just laugh while facing the troubles with a clear mind than anger with a clouded vision. One of my favorite celebrities of all time may have to be Woody Allen. Now this is one guy who gives you the in-your-face bluntness that he pulls out with gusto, even without even trying. You can talk just about anything with a man, and he's bound to mock the subject and you'll end up laughing rather than being upset about it.
Woody Allen has this to say:
1. "Money is better than poverty, if only for financial reasons." It sounds good to me, I mean the practicality of all things does involve money but it doesn't have to take an arm and a leg to get it.
2. "I believe there is something out there watching us. Unfortunately, it's the government." 'Nuff said.
3. "There are worse things in life than death. Have you ever spent an evening with an insurance salesman?" This happens to be one of the classic ones. I mean the issue about life's little problems isn't all that bad, until 'he' shows up.
Sure, relationships can get complicated, or does have its complications that probably any author about relationships is bound to discover it soon. We follow what our heart desires, unless you're talking about the heart as in the heart that pump blood throughout your body.
4. "Love is the answer, but while you're waiting for the answer, sex raises some pretty interesting questions." And if you want more, just keep on asking!
5. "A fast word about oral contraception. I asked a girl to go to bed with me, she said 'no'." It sounds, 'practical', I think.
And when it comes to everyday life, he really knows how to make the best out of every possible scenario, and it doesn't involve a lawsuit if he strikes a nerve.
6. "Basically my wife was immature. I'd be at home in the bath and she'd come in and sink my boats." I never had a boat in my bathtub before. Just staring at it while soaking in hot water makes me seasick already.
7. "I am not afraid of death, I just don't want to be there when it happens." If it rains, it pours.
8. "I am thankful for laughter, except when milk comes out of my nose." It could get worse when you're guzzling on beer… or mouthwash, and it happened to me once!
9. "If you want to make God laugh, tell him about your plans." At least he doesn't smite us with lightning, and I'm thankful for that.
And despite of what may happen to all of us in the next ten, twenty, or even thirty years, I guess we all have to see things in a different kind of light and not just perspective. I can't seem to imagine life without any piece of wisdom that could guide us. Whether we're religious or not, it takes more courage to accept your fears and learn how to deal with them is all that matters when it comes to even just getting along.
And to sum things up, here is the last nugget of wisdom to go by… however, whenever, and wherever we may be.
10. "The talent for being happy is appreciating and liking what you have, instead of what you don't have."
Labels:
self improvement
Monday, May 10, 2010
Alternative Energy Development in Japan
Modified by: Hermawan Patrianto
Japan is a densely populated country, and that makes the Japanese market more difficult compared with other markets. If we utilize the possibilities of near-shore installations or even offshore installations in the future, that will give us the possibility of continued use of wind energy. If we go offshore, it's more expensive because the construction of foundations is expensive. But often the wind is stronger offshore, and that can offset the higher costs. We're getting more and more competitive with our equipment. The price-if you measure it per kilowatt-hour produced-is going lower, due to the fact that turbines are getting more efficient.
So we're creating increased interest in wind energy. If you compare it to other renewable energy sources, wind is by far the most competitive today. If we're able to utilize sites close to the sea or at sea with good wind machines, then the price per kilowatt-hour is competitive against other sources of energy, go the words of Svend Sigaard, who happens to be president and CEO of the world's largest wind turbine maker, Vestas wind systems out of Denmark. Vestas is heavily involved in investments of capital into helping Japan expand its wind turbine power generating capacity. It is seeking to get offshore installations put into place in a nation that it says is ready for the fruits of investment into alternative energy research and development.
The Japanese know that they cannot become subservient to the energy supply dictates of foreign nations-World War II taught them that, as the US decimated their oil supply lines and crippled their military machine. They need to produce energy of their own, and they being an isolated island nation with few natural resources that are conducive to energy production as it is defined now are very open to foreign investment and foreign development as well as the prospect of technological innovation that can make them independent. Allowing corporations such as Vestas to get the nation running on more wind-produced energy is a step in the right direction for the Japanese people.
The production of energy through what is known as microhydoelectric power plants has also been catching on in Japan. Japan has a myriad rivers and mountain streams, and these are ideally suited places for the putting up of microhydroelectric power plants, which are defined by the New Energy and Industrial Technology Development Organization as power plants run by water which have a maximum output of 100 kilowatts or less. By comparison, “minihydroelectric” power plants can put out up to 1000 kilowatts of electrical energy.
In Japan, the small-scaled mini- and micro-hydroelectric power plants have been regarded for a considerable time as being suitable for creating electricity in mountainous regions, but they have through refinement come to be regarded as excellent for Japanese cities as well. Kawasaki City Waterworks, Japan Natural Energy Company, and Tokyo Electric Power Company have all been involved in the development of small-scale hydroelectric power plants within Japanese cities.
Labels:
alternative energy,
energi alternatif
Wednesday, May 5, 2010
Mental Block = BUKAN Sifat Seorang Pemimpin
Oleh: Hermawan Patrianto
Dalam suatu komunitas tempat kita beraktivitas sehari-hari, baik di rumah ataupun di tempat kita biasa bekerja, seringkali kita dihadapkan atau berinteraksi dengan seseorang yang memiliki sifat “sulit” untuk menerima pendapat orang lain. Orang bertipe ini sangat rigid (kaku) dan senantiasa berjalan diatas pendapat dan kehendaknya sendiri. Orang bertipe ini bisa jadi adalah rekan kerja kita sendiri yang seusia, dibawah atau diatas usia kita, atau salah satu dari anggota keluarga kita: kakak, adik atau bahkan orangtua kita sendiri.
Mental Block atau sifat sulit menerima pendapat oranglain yang ada pada seseorang merupakan sifat yang luar biasa sangat tidak terpuji. Sifat ini bisa jadi merupakan sifat bawaan/keturunan dari sifat orangtuanya. Namun, mental block juga bisa tertumbuh dalam diri seseorang karena adanya rasa kesombongan pada orang tersebut, perasaan bahwa dirinya “lebih” dari orang lain (lebih senior, lebih berpengalaman, dll). Jika kita termasuk seseorang dengan karakter seperti ini, maka janganlah risau, karena karakter yang demikian sesungguhnya dapat dirubah, asalkan orang tersebut mampu “membaca” pelajaran hidup dari interaksinya selama ini dengan orang lain di sekitarnya dan bersegera berintrospeksi diri atas penilaian negatif orang lain terhadapnya.
Namun demikian, bagi sebagian orang, tetap saja mental block ini sangat sulit dihilangkan. Mengapa ini bisa terjadi? Karena sifat ini sudah terakumulasi menjadi ciri/karakter yang sangat kuat dalam dirinya. Sesekali mungkin orang dengan karakter ini menyadari bahwa sifat ini bukanlah salah satu dari sekian banyak sifat baik, namun lagi-lagi hatinya tetap bersikeras dengan pendiriannya, tanpa sedikitpun peduli, memperhatikan atau mempertimbangkan pendapat orang lain. Padahal bisa jadi pendapat orang lain di sekitarnya lebih baik dari si pemilik mental block ini.
Lalu, bayangkan jika si pemilik mental block ini adalah seorang pemimpin. Maka perhatikanlah..sudah pasti yang terjadi adalah organisasi kerja yang dipimpinanya tidak akan pernah berjalan dalam suatu sinergi dan ritme kerja yang harmonis. Organisasi yang dipimpinnya akan terus menerus mengalami stagnasi bahkan kemunduran dan kegagalan. Karena pada dasarnya, mereka yang menjadi bawahan atau yang dipimpin dari pemimpin ber-mental block ini tidak akan pernah loyal pada pemimpin yang “otoriter” yang hampir semua keputusannya diambil secara sepihak ditambah dengan dasar pengambilan keputusan yang tidak logis. Implikasinya sudah barang tentu program kerja organisasi tidak akan terselesaikan secara maksimal, bahkan bisa jadi menemui kebuntuan dan kegagalan.
Namun bagi mereka yang dipimpin oleh pemimpin dengan sifat mental block ini, maka tetaplah meretas jalan kesuksesan dengan sungguh-sungguh. Berfokuslah pada hal-hal yang jauh lebih penting dan lebih strategis. Tetaplah berdisiplin dan bersikap profesional dalam bekerja, serta tetap berfokus dan konsisten pada hal-hal yang menjadi penentu keberhasilan di masa depan.
Lalu, bagaimana jika kita berinteraksi dengan seseorang dengan karakter ini?, maka bersegeralah kita menasihatinya, baik secara langsung ataupun tidak langsung dengan tetap menggunakan ucapan dan cara-cara yang baik dan hikmah. Karena kita perduli dan menyadari bahwa mental block tidak akan menjadikan seseorang menjadi orang yang hebat dan besar, sebaliknya, justru akan mengkerdilkan orang tersebut. Perhatikan..!!
Labels:
keras kepala,
mental block,
mental blocks
Anak adalah Anugrah yang Tak Ternilai
Oleh: Hermawan Patrianto
Bagi kita yang baru menikah atau belum lama menikah, tentunya kehadiran seorang buah hati sangat kita harapkan dan nanti-nantikan. Betapa tidak, setelah dua insan menikah, perasaan untuk memiliki buah hati akan sangat kuat, karena keluarga belumlah lengkap tanpa kehadiran seorang anak.
Maka, hal paling penting yang harus dilakukan adalah berdoa dan berupaya secara total untuk agar kita dikaruniai dan diamanahi seorang anak oleh Allah. Berdoa secara ikhlas pada Allah, memohon kepada-Nya dengan tanpa henti sambil berdoa agar kelak diberikan keturunan yang shalih atau shalihah, yang hanya mewarisi sifat baik dari ayah dan ibunya. Namun demikian, ada hal lain yang penting ketika kita mengharapkan kehadiran si kecil, yaitu memperbanyak shadaqah agar segala keinginan kita dimudahkan dan dilancarkan, bukan hanya untuk urusan meminta keturunan, tetapi juga untuk segala macam urusan dan persoalan hidup lainnya.
Jika Allah kemudian berkehendak karena doa-doa, kesabaran dan ketabahan kita, maka semasa masa kehamilan, kita harus mulai menjaganya dengan baik agar tidak terjadi sesuatu yang buruk menimpa kehamilan tersebut. Kita harus secara intensif mendoakan, agar kelak Janin yang saat ini masih berada dalam kandungan, lahir dengan membawa kesempurnaan seperti yang kita harapkan.
Kemudian, setelah anak yang kita damba-dambakan tersebut lahir, maka kita wajib untuk menjaga dan merawatnya dengan penuh kasih sayang, memberikannya nama yang baik sebaaimana dicontohkan dalam Al-Qur’an dan Hadits, karena anak adalah harta yang tak ternilai, generasi penerus kita yang mana kita bisa berbahagia karena kehadirannya. Mengurus anak adalah tugas yang sangat berat bagi kita sebagai orang tua, dibutuhkan kesabaran ekstra, maka dari itu, kerjasama seorang suami dan istri harus kompak, harus saling mengerti dan mengisi kekurangan satu-sama lain. Paham terhadap apa yang sebaiknya dan seharusnya dilakukan jika pasangan kita terlihat kelelahan dalam mengurus anak, dsb.
Maka, jalanilah kehidupan berkeluarga bersama anak tercinta dengan penuh rasa suka, damai, ikhlas, dan itikad baik dari suami dan istri, niscaya kebahagiaan yang didambakan banyak orang akan kita dapatkan.
Bagi kita yang baru menikah atau belum lama menikah, tentunya kehadiran seorang buah hati sangat kita harapkan dan nanti-nantikan. Betapa tidak, setelah dua insan menikah, perasaan untuk memiliki buah hati akan sangat kuat, karena keluarga belumlah lengkap tanpa kehadiran seorang anak.
Maka, hal paling penting yang harus dilakukan adalah berdoa dan berupaya secara total untuk agar kita dikaruniai dan diamanahi seorang anak oleh Allah. Berdoa secara ikhlas pada Allah, memohon kepada-Nya dengan tanpa henti sambil berdoa agar kelak diberikan keturunan yang shalih atau shalihah, yang hanya mewarisi sifat baik dari ayah dan ibunya. Namun demikian, ada hal lain yang penting ketika kita mengharapkan kehadiran si kecil, yaitu memperbanyak shadaqah agar segala keinginan kita dimudahkan dan dilancarkan, bukan hanya untuk urusan meminta keturunan, tetapi juga untuk segala macam urusan dan persoalan hidup lainnya.
Jika Allah kemudian berkehendak karena doa-doa, kesabaran dan ketabahan kita, maka semasa masa kehamilan, kita harus mulai menjaganya dengan baik agar tidak terjadi sesuatu yang buruk menimpa kehamilan tersebut. Kita harus secara intensif mendoakan, agar kelak Janin yang saat ini masih berada dalam kandungan, lahir dengan membawa kesempurnaan seperti yang kita harapkan.
Kemudian, setelah anak yang kita damba-dambakan tersebut lahir, maka kita wajib untuk menjaga dan merawatnya dengan penuh kasih sayang, memberikannya nama yang baik sebaaimana dicontohkan dalam Al-Qur’an dan Hadits, karena anak adalah harta yang tak ternilai, generasi penerus kita yang mana kita bisa berbahagia karena kehadirannya. Mengurus anak adalah tugas yang sangat berat bagi kita sebagai orang tua, dibutuhkan kesabaran ekstra, maka dari itu, kerjasama seorang suami dan istri harus kompak, harus saling mengerti dan mengisi kekurangan satu-sama lain. Paham terhadap apa yang sebaiknya dan seharusnya dilakukan jika pasangan kita terlihat kelelahan dalam mengurus anak, dsb.
Maka, jalanilah kehidupan berkeluarga bersama anak tercinta dengan penuh rasa suka, damai, ikhlas, dan itikad baik dari suami dan istri, niscaya kebahagiaan yang didambakan banyak orang akan kita dapatkan.
Labels:
anak,
anak anak,
anak kecil
Sunday, April 25, 2010
Address to Success...
Oleh: Hermawan Patrianto
Pemuda, terutama mahasiswa adalah generasi penerus bangsa. Tempat harapan dan cita orang tua, bangsa dan negara digantungkan setinggi-tingginya. Sejak kecil, orang tua mendidik anak-anaknya agar kelak menjadi ‘orang yang sukses’, yang mampu membantu dan menolong kedua orang tuanya saat usia senja serta saudara-saudaranya yang masih belia, juga agar menjadi penerus bagi bangsa tercinta ini.
Sukses didefinisikan: “Anything that you can imagine is yours to be or do or have” (A braham-Hicks). Super Motivator Mario Teguh senada dengan hal diatas, sukses adalah jika kita PUNYA, BISA dan JADI. Sudah punya apa? Sudah bisa apa? Atau Sudah Jadi apa? Jika ketiga-tiganya pun kita rasa masih belum, maka kita harus berusaha lebih keras lagi. Terkadang sukses diidentikan dengan memiliki uang banyak. Jika demikian, maka ingatlah bahwa Uang Bukan Segala Sesuatu tapi Penting (Mario Teguh Quote), Bagaimana kita hendak membahagiakan istri, anak dan keluarga kita tanpa uang.
Untuk menjadi orang sukses sungguh sangat sulit diwujudkan, namun tentu bukan hal yang tidak mungkin terjadi. Dengan kerja keras dan kesungguhan yang total, juga dengan doa yang penuh rasa ikhlas kepada Allah, maka kita pasti bisa menggapai kesuksesan tersebut.
Betapa banyak hari ini, saat ini kita jumpai lulusan perguruan tinggi yang masih terjebak dalam kebingungan mencari pekerjaan, alias masih menganggur. Angka pengangguran terbuka di Indonesia per Agustus 2008 mencapai 9,39 juta jiwa atau 8,39 persen dari total angkatan kerja. Pengangguran terbuka didominasi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan sebesar 17,26 persen dari jumlah penganggur. Kemudian disusul lulusan Sekolah Menengah Atas (14,31 persen), lulusan universitas 12,59 persen, diploma 11,21 persen, baru lulusan SMP 9,39 persen dan SD ke bawah 4,57 persen. Padahal kita melihat di sisi lain tidak sedikit lapangan pekerjaan yang ada. Apa yang salah?
Yang salah adalah terkadang kita tidak berusaha secara serius dan bersungguh-sungguh dalam mencapai sesuatu. Kita lebih banyak mengabaikan hal-hal penting, melambatkan yang prioritas dan cenderung melakukan kebiasan-kebiasaan yang tidak membangun masa depan kita yang lebih baik. Hari demi hari berlalu tanpa disertai peningkatan kualitas dan kapasitas. Ingat, perubahan itu perlu dilakukan…
Tips sukses buat para pemuda, fresh graduate, dan mereka yang masih menganggur:
1. Berdoa selalu, agar kita dipantaskan oleh Nya untuk dapat mencapai apa yang kita inginkan. Minta juga doa dan restu pada orang tua kita.
2. Fokus dan segera bertindak terhadap peluang-peluang yang ada. Jangan ragu, lamban dan terlalu banyak pertimbangan.
3. Perluas pergaulan dan akses terhadap informasi terkini, terutama terkait informasi lapangan pekerjaan melalui semua media cetak dan digital.
4. Jika telah bekerja, maka berikan kualitas pekerjaan yang terbaik yang kita bisa. Lakukan dengan cepat dan jangan ditunda-tunda. Lihatlah beberapa waktu, maka kita akan menjadi pribadi yang lebih diperhitungkan.
5. Ikuti komunitas-komunitas yang membangun kualitas diri kita. Akses dan submit di milist-milist pekerjaan.
6. Baca dan kenali potensi bisnis yang bisa kita lakukan, Lakukan dengan serius dan penuh kesungguhan dan cara-cara yang luar biasa. Sebagian bisnis memang perlu modal besar, tetapi masih banyak bisnis yang tidak memerlukan modal terlalu besar.
Labels:
rahasia sukses,
tip sukses
Friday, April 23, 2010
Menyelami Sulitnya Kehidupan Anak Jalanan
By: Hermawan Patrianto
“Anak jalanan”…. mereka adalah anak-anak yang notabene masih dibawah umur, yang mencoba bertahan hidup dan mencari nafkah di jalanan kota-kota besar. Jakarta, Medan, Bandung, dan kota-kota besar lainnya kini banyak ditemui anak-anak jalanan. Sungguh sangat menyedihkan hidup mereka. Mereka hidup dari mengamen, berjualan koran, atau bahkan dari mengemis, sungguh sangat memprihatinkan kondisi mereka. Tubuh mereka yang kecil, lemah seringkali terkena teriknya panas matahari, terkena polusi kendaraan, terguyur hujan, bahkan tidak sedikit dari mereka yang menjadi korban tindak kriminal.
Mayoritas anak jalanan terlahir dari kelompok masyarakat marginal perkotaan dengan penghasilan pas-pasan. Mereka tidak cukup memiliki akses untuk dapat bekerja dan berpenghasilan dari sektor riil. Karenanya, mereka terpaksa turun ke jalan mencari nafkah untuk bertahan hidup. Tak jarang dari mereka yang memanfaatkan anak-anaknya untuk mencari nafkah di jalan. Tubuh-tubuh mungil bersaudara, mengais tertatih mencari sedikit rezeki, sesekali bahkan kita melihat dari anak jalanan yang menggendong bayi.
Yang mereka tau hanyalah sedikit rupiah yang dapat mereka peroleh dari kebaikan, perhatian, empati, belas kasih bahkan iba dari orang lain, tanpa memikirkan peluang bahayanya. Banyak dari anak jalanan yang masih sangat dibawah umur, bahkan dibawah 5 tahun, sehingga kondisi padatnya lalu-lintas, akan sangat membahayakan mereka.
Dengan kondisi ini, maka selayaknya kita perlu untuk memperhatikan dan berupaya menolong mereka dengan tindakan nyata/kongkrit, seperti yang dilakukan oleh banyak LSM Anak, dan organisasi sosial lainnya yang mengorganisasikan mereka, memberi pendidikan, keterampilan dan perhatian lainnya. Tentu saja bagi kita yang mampu dan memiliki sedikit kelebihan rezeki, kita harus memberi bantuan baik secara langsung maupun melalui saluran bantuan yang terpercaya, dll, demi kebaikan mereka dan masa depan mereka. Ingat, Allah tidak melihat besarnya pertolongan dari besarnya-kecilnya nominal, akan tetapi dari keikhlasannya.
Dengan semangat dan kesadaran ini, maka mari kita tingkatkan kepedulian kita bagi mereka, karena sesungguhnya pada rezeki yang kita dapatkan, terdapat hak-hak bagi mereka. Salurkan dan sedekahkan sebagian kecilnya untuk mereka.
Labels:
anak jalanan,
gelandangan,
kaum miskin perkotaan
Tuesday, February 23, 2010
6 Kesalahan Fatal dalam Berlalu-Lintas
Oleh: Hermawan Patrianto
Buat kamu-kamu yang punya aktivitas ngantor, pastinya tau, hapal, atau minimal memperhatikan tingkah laku beberapa pengguna jalan yang ada di sekitar kita. Ada yang taat peraturan, ugal-ugalan dan jalan seenaknya, dll, terutama jika kita soroti para pengendara roda dua.
Jakarta yang terkenal dengan macetnya, pada masa belakangan ini semakin macet karena meningkatnya jumlah kendaraan roda dua ataupun roda empat secara signifikan. Padatnya lalu-lintas yang ada, sudah pasti membawa implikasi negatif yang sangat banyak, terutama menjadi pemicu terjadinya kecelakaan lalu-lintas. Nah, berikut hasil pengamatan saya terkait prilaku aneh beberapa pengendara roda dua yang dapat mencelakakan diri mereka sendiri maupun pengendara lain:
1. Tidak Menggunakan Lampu Riting saat Berbelok
Termasuk pengendara gila adalah mereka yang kalo mau belok lupa, ga sadar atau bahkan sengaja tidak menyalakan lampu riting kiri atau kanan. Ini sangat berbahaya. Semoga mereka secepatnya sadar dan merubah tingkah lakunya.
2. Tidak Menggunakan Helm saat Berkendara
Helm (pelindung kepala) adalah wajib bagi para pengendara motor. Mereka yang tidak menggunakannya terkategori sebagai pelanggar berat selain bisa membahayakan kecelakaan mereka sendiri.
3. Menggunakan HP saat Berkendara
Ini yang lagi trend saat ini. Berkendara sambil HP-an. Pengendara tipe ini selain narsis, atau lebih tepatnya “kampungan”, mungkin juga udah ga punya akal sehat alias gila. Berkendara sambil menelpon atau SMS-an selama perjalanan pastinya akan memecah konsentrasi mereka. Dengan demikian potensi terjadinya kecelakaan akan lebih besar, baik bagi si pengendara maupun bagi pengendara lain. Tidak ada ruginya menepi sebentar jika mau ber-SMS-an atau menelpon.
4. Berkendara dengan Motor yang Sudah Usang
Dari sekian banyak pengendara roda dua, ada saja yang masih menggunakan motor yang sudah usang (sangat tua), atau motor yang tidak terawat yang selalu menghasilkan asap tebal mirip asap pabrik dari knalpotnya. Pengendara seperti ini sebaiknya mempensiunkan motornya atau merawatnya/memperbaikinya atau menjualnya, itupun kalo laku!!. Asap yang tebal tersebut dapat mengganggu pengendara lain serta menjadi polutan di udara.
5. Mereka yang Kebut-Kebutan
Tipe pengendara seperti ini hampir sering ditemui. Mereka bertingkah “sok jago” di jalanan, padahal jika diikutkan kontes balapan tingkat RT saja mungkin kalah. Biasanya mereka melakukan atraksi zig-zag di jalanan yang membahayakan pengendara lain. Apalagi jika mesin motornya dibuat bersuara sangat nyaring kaya “motor maling’. Luar Biasa..MENJENGKELKAN.
6. Terlalu Lambat Melajukan Motornya
Dalam dunia berkendara dengan sepeda motor, maka pengendara yang melajukan motornya dengan sangat lambat justru akan membahayakan dirinya sendiri. Maka itu, cobalah untuk melajukan motor sesuai = sama dengan kecepatan rata-rata pengendara lain.