Sunday, May 30, 2010
Tips Menghadapi Longsor dan Ciri Daerah Rawan Longsor
Tanah longsor adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan tanah seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah (http://id.wikipedia.org). Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang mempengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh:
1.Erosi yang disebabkan sungai-sungai atau gelombang laut yang menciptakan lereng-lereng yang terlalu curam
2.Lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan hujan lebat
3.Gempa bumi menyebabkan tekanan yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng yang lemah
4.Gunung berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan aliran debu-debu
5.Getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan bahkan petir
6.Berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau salju.
Maka dari itu, filtrasi awal bagi kita ketika hendak memilih lokasi rumah tinggal/membeli rumah tinggal adalah sebisa mungkin hindari daerah dengan topografi curam ( > 25 % atau lebih), hal ini dimaksudkan agar kita terhindar dari bencana tanah longsor.
Ciri Daerah Rawan Longsor:
1.Daerah berbukit dengan kelerengan lebih dari 20 derajat
2.Lapisan tanah tebal di atas lereng
3.Sistem tata air dan tata guna lahan yang kurang baik
4.Lereng terbuka atau gundul
5.Terdapat retakan tapal kuda pada bagian atas tebing
6.Banyaknya mata air/rembesan air pada tebing disertai longsoran-longsoran kecil
7.Adanya aliran sungai di dasar lereng
8.Pembebanan yang berlebihan pada lereng seperti adanya bangunan rumah atau saranan lainnya.
9.Pemotongan tebing untuk pembangunan rumah atau jalan
Upaya mengurangi tanah longsor:
1.Menutup retakan pada atas tebing dengan material lempung.
2.Menanami lereng dengan tanaman serta memperbaiki tata air dan guna lahan.
Waspada terhadap mata air/rembesan air pada lereng.
3.Waspada padsa saat curah hujan yang tinggi pada waktu yang lama
Yang dilakukan pada saat dan setelah longsor:
1.Karena longsor terjadi pada saat yang mendadak, evakuasi penduduk segera setelah diketahui tanda-tanda tebing akan longsor.
2.Segera hubungi pihak terkait dan lakukan pemindahan korban dengan hati-hati.
3.Segera lakukan pemindahan penduduk ke tempat yang aman.
Sumber:
Teks draft pertama berasal dari USGS fact sheet, domain umum
en:Landslide, Wikipedia bahasa Inggris, versi 07:53, 4 Agustus 2005
Labels:
landslide,
tanah longsor
Hati-Hati dengan Strategi Piramida Marketing yang Berbasis Komisi - Tips Melamar Pekerjaan
Referensi: http://organisasi.org
Saat ini banyak perusahaan yang menerapkan strategi marketing associate di mana mereka akan merekrut orang sebanyak-banyaknya dengan sistem piramida. Orang yang direkrut akan diwajibkan untuk merekrut orang lagi untuk dijadikan bawahannya dengan iming-iming mendapatkan pendapatan yang besar dibandingkan bekerja tanpa bawahan. Bagi pelamar yang baru lulus dan yang kurang pengalaman mungkin bisa terjebak dengan sistem ini. Seolah-olah kita sudah diterima kerja, namun sebenarnya kita bekerja pada mereka secara full time namun sistem rewardnya hanya komisi hasil kerja kita atau gaji dasar yang diberikan sangat minim yang terkadang di bawah UMR. Akan tetapi perusahaan yang seolah-olah bonafit, besar, dan terkenal dapat membuat anda mengiyakan tawaran mereka untuk bergabung. Sebenarnya pekerjaan yang mereka tawarkan kepada anda adalah sales berbasis komisi.
Perusahaan yang sering menggunakan tehnik semacam itu:
- Perusahaan Futures atau Bursa berjangka (Forex, Valas, Saham, Reksa Dana, dan sebagainya)
- Perusahaan Asuransi
- Perusahaan Perbankan (Kartu Kredit, Kredit/Loan, dll)
- Perusahaan MLM, dan sebagainya
Namun tidak semua perusahaan di atas melakukan tehnik yang serupa untuk mendapatkan keuntungan yang besar, dan masih banyak jenis perusahaan lainnya yang sedang atau mungkin akan mengadopsi sistem semacam itu. Semua perlu diwaspadai.
Jika anda yakin dapat melakukan dan mendapatkan penghasilan yang lebih besar dari sistem semacam itu anda boleh saja bergabung. Tidak ada larangan untuk bergabung dengan mereka. Namun sekali lagi perhatikan kemampuan yang anda miliki. Jangan terlena dengan tawaran dan janji tanpa melihat situasi yang sebenarnya. Banyak juga orang yang sukses, dan banyak pula yang akhirnya keluar dengan tangan hampa dan bahkan kehilangan nyawa. Bergabung dengan perusahaan investasi futures akan mewajibkan anda mencari modal untuk dimainkan dengan cara apapun terserah anda. Resiko kehilangan uang 100% pun bisa terjadi dan membuat anda putus asa.
Sekali lagi berhati-hatilah menentukan langkah anda. Jangan tergesa-gesa mengambil keputusan yang penting dan vital. Bersabarlah dalam mencari kerja. Mencari kerja dan uang tidaklah mudah. Tetaplah jujur dan tidak mengambil sesuatu yang bukan milik anda agar hidup anda selalu bahagia, damai, aman dan tentram.
Friday, May 21, 2010
"Life With Woody" 10 Inspirational Quotes that Can Improve Yourself
Modified by: Hermawan Patrianto
It might take a little coffee or probably a few rounds of beer or any other booze you could get your hands on when it comes to relaxing after a hard day's work. Well, yeah I'm guilty about that one as well, unless I'm caught dead wearing a lampshade over my head after a few rounds of vodka… half-naked! Okay, bad example and I apologize to everyone reading this after getting nightmares about me in that state of drunken stupor.
Just don't ask how it happened, please.
But what's really interesting is that how do people go through the usual part of life when faced with vein-popping stress? I mean, the new age thing like Zen or yoga is one of the good things and it actually works. Is there room for the intellectual side of people who can actually smell the roses-in-a-can while on the move? It kind of had me thinking that there really must be something in this 'mind-over-matter' thing.
Humor is indeed the best medicine there is whenever you are. I mean anyone can pay good money to listen to a comedian just to make you wet your pants after laughing so hard. Despite of what's been happening, and to those who has gone though the ordeal, it's better to just laugh while facing the troubles with a clear mind than anger with a clouded vision. One of my favorite celebrities of all time may have to be Woody Allen. Now this is one guy who gives you the in-your-face bluntness that he pulls out with gusto, even without even trying. You can talk just about anything with a man, and he's bound to mock the subject and you'll end up laughing rather than being upset about it.
Woody Allen has this to say:
1. "Money is better than poverty, if only for financial reasons." It sounds good to me, I mean the practicality of all things does involve money but it doesn't have to take an arm and a leg to get it.
2. "I believe there is something out there watching us. Unfortunately, it's the government." 'Nuff said.
3. "There are worse things in life than death. Have you ever spent an evening with an insurance salesman?" This happens to be one of the classic ones. I mean the issue about life's little problems isn't all that bad, until 'he' shows up.
Sure, relationships can get complicated, or does have its complications that probably any author about relationships is bound to discover it soon. We follow what our heart desires, unless you're talking about the heart as in the heart that pump blood throughout your body.
4. "Love is the answer, but while you're waiting for the answer, sex raises some pretty interesting questions." And if you want more, just keep on asking!
5. "A fast word about oral contraception. I asked a girl to go to bed with me, she said 'no'." It sounds, 'practical', I think.
And when it comes to everyday life, he really knows how to make the best out of every possible scenario, and it doesn't involve a lawsuit if he strikes a nerve.
6. "Basically my wife was immature. I'd be at home in the bath and she'd come in and sink my boats." I never had a boat in my bathtub before. Just staring at it while soaking in hot water makes me seasick already.
7. "I am not afraid of death, I just don't want to be there when it happens." If it rains, it pours.
8. "I am thankful for laughter, except when milk comes out of my nose." It could get worse when you're guzzling on beer… or mouthwash, and it happened to me once!
9. "If you want to make God laugh, tell him about your plans." At least he doesn't smite us with lightning, and I'm thankful for that.
And despite of what may happen to all of us in the next ten, twenty, or even thirty years, I guess we all have to see things in a different kind of light and not just perspective. I can't seem to imagine life without any piece of wisdom that could guide us. Whether we're religious or not, it takes more courage to accept your fears and learn how to deal with them is all that matters when it comes to even just getting along.
And to sum things up, here is the last nugget of wisdom to go by… however, whenever, and wherever we may be.
10. "The talent for being happy is appreciating and liking what you have, instead of what you don't have."
Labels:
self improvement
Monday, May 10, 2010
Alternative Energy Development in Japan
Modified by: Hermawan Patrianto
Japan is a densely populated country, and that makes the Japanese market more difficult compared with other markets. If we utilize the possibilities of near-shore installations or even offshore installations in the future, that will give us the possibility of continued use of wind energy. If we go offshore, it's more expensive because the construction of foundations is expensive. But often the wind is stronger offshore, and that can offset the higher costs. We're getting more and more competitive with our equipment. The price-if you measure it per kilowatt-hour produced-is going lower, due to the fact that turbines are getting more efficient.
So we're creating increased interest in wind energy. If you compare it to other renewable energy sources, wind is by far the most competitive today. If we're able to utilize sites close to the sea or at sea with good wind machines, then the price per kilowatt-hour is competitive against other sources of energy, go the words of Svend Sigaard, who happens to be president and CEO of the world's largest wind turbine maker, Vestas wind systems out of Denmark. Vestas is heavily involved in investments of capital into helping Japan expand its wind turbine power generating capacity. It is seeking to get offshore installations put into place in a nation that it says is ready for the fruits of investment into alternative energy research and development.
The Japanese know that they cannot become subservient to the energy supply dictates of foreign nations-World War II taught them that, as the US decimated their oil supply lines and crippled their military machine. They need to produce energy of their own, and they being an isolated island nation with few natural resources that are conducive to energy production as it is defined now are very open to foreign investment and foreign development as well as the prospect of technological innovation that can make them independent. Allowing corporations such as Vestas to get the nation running on more wind-produced energy is a step in the right direction for the Japanese people.
The production of energy through what is known as microhydoelectric power plants has also been catching on in Japan. Japan has a myriad rivers and mountain streams, and these are ideally suited places for the putting up of microhydroelectric power plants, which are defined by the New Energy and Industrial Technology Development Organization as power plants run by water which have a maximum output of 100 kilowatts or less. By comparison, “minihydroelectric” power plants can put out up to 1000 kilowatts of electrical energy.
In Japan, the small-scaled mini- and micro-hydroelectric power plants have been regarded for a considerable time as being suitable for creating electricity in mountainous regions, but they have through refinement come to be regarded as excellent for Japanese cities as well. Kawasaki City Waterworks, Japan Natural Energy Company, and Tokyo Electric Power Company have all been involved in the development of small-scale hydroelectric power plants within Japanese cities.
Labels:
alternative energy,
energi alternatif
Wednesday, May 5, 2010
Mental Block = BUKAN Sifat Seorang Pemimpin
Oleh: Hermawan Patrianto
Dalam suatu komunitas tempat kita beraktivitas sehari-hari, baik di rumah ataupun di tempat kita biasa bekerja, seringkali kita dihadapkan atau berinteraksi dengan seseorang yang memiliki sifat “sulit” untuk menerima pendapat orang lain. Orang bertipe ini sangat rigid (kaku) dan senantiasa berjalan diatas pendapat dan kehendaknya sendiri. Orang bertipe ini bisa jadi adalah rekan kerja kita sendiri yang seusia, dibawah atau diatas usia kita, atau salah satu dari anggota keluarga kita: kakak, adik atau bahkan orangtua kita sendiri.
Mental Block atau sifat sulit menerima pendapat oranglain yang ada pada seseorang merupakan sifat yang luar biasa sangat tidak terpuji. Sifat ini bisa jadi merupakan sifat bawaan/keturunan dari sifat orangtuanya. Namun, mental block juga bisa tertumbuh dalam diri seseorang karena adanya rasa kesombongan pada orang tersebut, perasaan bahwa dirinya “lebih” dari orang lain (lebih senior, lebih berpengalaman, dll). Jika kita termasuk seseorang dengan karakter seperti ini, maka janganlah risau, karena karakter yang demikian sesungguhnya dapat dirubah, asalkan orang tersebut mampu “membaca” pelajaran hidup dari interaksinya selama ini dengan orang lain di sekitarnya dan bersegera berintrospeksi diri atas penilaian negatif orang lain terhadapnya.
Namun demikian, bagi sebagian orang, tetap saja mental block ini sangat sulit dihilangkan. Mengapa ini bisa terjadi? Karena sifat ini sudah terakumulasi menjadi ciri/karakter yang sangat kuat dalam dirinya. Sesekali mungkin orang dengan karakter ini menyadari bahwa sifat ini bukanlah salah satu dari sekian banyak sifat baik, namun lagi-lagi hatinya tetap bersikeras dengan pendiriannya, tanpa sedikitpun peduli, memperhatikan atau mempertimbangkan pendapat orang lain. Padahal bisa jadi pendapat orang lain di sekitarnya lebih baik dari si pemilik mental block ini.
Lalu, bayangkan jika si pemilik mental block ini adalah seorang pemimpin. Maka perhatikanlah..sudah pasti yang terjadi adalah organisasi kerja yang dipimpinanya tidak akan pernah berjalan dalam suatu sinergi dan ritme kerja yang harmonis. Organisasi yang dipimpinnya akan terus menerus mengalami stagnasi bahkan kemunduran dan kegagalan. Karena pada dasarnya, mereka yang menjadi bawahan atau yang dipimpin dari pemimpin ber-mental block ini tidak akan pernah loyal pada pemimpin yang “otoriter” yang hampir semua keputusannya diambil secara sepihak ditambah dengan dasar pengambilan keputusan yang tidak logis. Implikasinya sudah barang tentu program kerja organisasi tidak akan terselesaikan secara maksimal, bahkan bisa jadi menemui kebuntuan dan kegagalan.
Namun bagi mereka yang dipimpin oleh pemimpin dengan sifat mental block ini, maka tetaplah meretas jalan kesuksesan dengan sungguh-sungguh. Berfokuslah pada hal-hal yang jauh lebih penting dan lebih strategis. Tetaplah berdisiplin dan bersikap profesional dalam bekerja, serta tetap berfokus dan konsisten pada hal-hal yang menjadi penentu keberhasilan di masa depan.
Lalu, bagaimana jika kita berinteraksi dengan seseorang dengan karakter ini?, maka bersegeralah kita menasihatinya, baik secara langsung ataupun tidak langsung dengan tetap menggunakan ucapan dan cara-cara yang baik dan hikmah. Karena kita perduli dan menyadari bahwa mental block tidak akan menjadikan seseorang menjadi orang yang hebat dan besar, sebaliknya, justru akan mengkerdilkan orang tersebut. Perhatikan..!!
Labels:
keras kepala,
mental block,
mental blocks
Anak adalah Anugrah yang Tak Ternilai
Oleh: Hermawan Patrianto
Bagi kita yang baru menikah atau belum lama menikah, tentunya kehadiran seorang buah hati sangat kita harapkan dan nanti-nantikan. Betapa tidak, setelah dua insan menikah, perasaan untuk memiliki buah hati akan sangat kuat, karena keluarga belumlah lengkap tanpa kehadiran seorang anak.
Maka, hal paling penting yang harus dilakukan adalah berdoa dan berupaya secara total untuk agar kita dikaruniai dan diamanahi seorang anak oleh Allah. Berdoa secara ikhlas pada Allah, memohon kepada-Nya dengan tanpa henti sambil berdoa agar kelak diberikan keturunan yang shalih atau shalihah, yang hanya mewarisi sifat baik dari ayah dan ibunya. Namun demikian, ada hal lain yang penting ketika kita mengharapkan kehadiran si kecil, yaitu memperbanyak shadaqah agar segala keinginan kita dimudahkan dan dilancarkan, bukan hanya untuk urusan meminta keturunan, tetapi juga untuk segala macam urusan dan persoalan hidup lainnya.
Jika Allah kemudian berkehendak karena doa-doa, kesabaran dan ketabahan kita, maka semasa masa kehamilan, kita harus mulai menjaganya dengan baik agar tidak terjadi sesuatu yang buruk menimpa kehamilan tersebut. Kita harus secara intensif mendoakan, agar kelak Janin yang saat ini masih berada dalam kandungan, lahir dengan membawa kesempurnaan seperti yang kita harapkan.
Kemudian, setelah anak yang kita damba-dambakan tersebut lahir, maka kita wajib untuk menjaga dan merawatnya dengan penuh kasih sayang, memberikannya nama yang baik sebaaimana dicontohkan dalam Al-Qur’an dan Hadits, karena anak adalah harta yang tak ternilai, generasi penerus kita yang mana kita bisa berbahagia karena kehadirannya. Mengurus anak adalah tugas yang sangat berat bagi kita sebagai orang tua, dibutuhkan kesabaran ekstra, maka dari itu, kerjasama seorang suami dan istri harus kompak, harus saling mengerti dan mengisi kekurangan satu-sama lain. Paham terhadap apa yang sebaiknya dan seharusnya dilakukan jika pasangan kita terlihat kelelahan dalam mengurus anak, dsb.
Maka, jalanilah kehidupan berkeluarga bersama anak tercinta dengan penuh rasa suka, damai, ikhlas, dan itikad baik dari suami dan istri, niscaya kebahagiaan yang didambakan banyak orang akan kita dapatkan.
Bagi kita yang baru menikah atau belum lama menikah, tentunya kehadiran seorang buah hati sangat kita harapkan dan nanti-nantikan. Betapa tidak, setelah dua insan menikah, perasaan untuk memiliki buah hati akan sangat kuat, karena keluarga belumlah lengkap tanpa kehadiran seorang anak.
Maka, hal paling penting yang harus dilakukan adalah berdoa dan berupaya secara total untuk agar kita dikaruniai dan diamanahi seorang anak oleh Allah. Berdoa secara ikhlas pada Allah, memohon kepada-Nya dengan tanpa henti sambil berdoa agar kelak diberikan keturunan yang shalih atau shalihah, yang hanya mewarisi sifat baik dari ayah dan ibunya. Namun demikian, ada hal lain yang penting ketika kita mengharapkan kehadiran si kecil, yaitu memperbanyak shadaqah agar segala keinginan kita dimudahkan dan dilancarkan, bukan hanya untuk urusan meminta keturunan, tetapi juga untuk segala macam urusan dan persoalan hidup lainnya.
Jika Allah kemudian berkehendak karena doa-doa, kesabaran dan ketabahan kita, maka semasa masa kehamilan, kita harus mulai menjaganya dengan baik agar tidak terjadi sesuatu yang buruk menimpa kehamilan tersebut. Kita harus secara intensif mendoakan, agar kelak Janin yang saat ini masih berada dalam kandungan, lahir dengan membawa kesempurnaan seperti yang kita harapkan.
Kemudian, setelah anak yang kita damba-dambakan tersebut lahir, maka kita wajib untuk menjaga dan merawatnya dengan penuh kasih sayang, memberikannya nama yang baik sebaaimana dicontohkan dalam Al-Qur’an dan Hadits, karena anak adalah harta yang tak ternilai, generasi penerus kita yang mana kita bisa berbahagia karena kehadirannya. Mengurus anak adalah tugas yang sangat berat bagi kita sebagai orang tua, dibutuhkan kesabaran ekstra, maka dari itu, kerjasama seorang suami dan istri harus kompak, harus saling mengerti dan mengisi kekurangan satu-sama lain. Paham terhadap apa yang sebaiknya dan seharusnya dilakukan jika pasangan kita terlihat kelelahan dalam mengurus anak, dsb.
Maka, jalanilah kehidupan berkeluarga bersama anak tercinta dengan penuh rasa suka, damai, ikhlas, dan itikad baik dari suami dan istri, niscaya kebahagiaan yang didambakan banyak orang akan kita dapatkan.
Labels:
anak,
anak anak,
anak kecil