Sunday, April 25, 2010

Address to Success...


Oleh: Hermawan Patrianto

Pemuda, terutama mahasiswa adalah generasi penerus bangsa. Tempat harapan dan cita orang tua, bangsa dan negara digantungkan setinggi-tingginya. Sejak kecil, orang tua mendidik anak-anaknya agar kelak menjadi ‘orang yang sukses’, yang mampu membantu dan menolong kedua orang tuanya saat usia senja serta saudara-saudaranya yang masih belia, juga agar menjadi penerus bagi bangsa tercinta ini.

Sukses didefinisikan: “Anything that you can imagine is yours to be or do or have” (A braham-Hicks). Super Motivator Mario Teguh senada dengan hal diatas, sukses adalah jika kita PUNYA, BISA dan JADI. Sudah punya apa? Sudah bisa apa? Atau Sudah Jadi apa? Jika ketiga-tiganya pun kita rasa masih belum, maka kita harus berusaha lebih keras lagi. Terkadang sukses diidentikan dengan memiliki uang banyak. Jika demikian, maka ingatlah bahwa Uang Bukan Segala Sesuatu tapi Penting (Mario Teguh Quote), Bagaimana kita hendak membahagiakan istri, anak dan keluarga kita tanpa uang.

Untuk menjadi orang sukses sungguh sangat sulit diwujudkan, namun tentu bukan hal yang tidak mungkin terjadi. Dengan kerja keras dan kesungguhan yang total, juga dengan doa yang penuh rasa ikhlas kepada Allah, maka kita pasti bisa menggapai kesuksesan tersebut.

Betapa banyak hari ini, saat ini kita jumpai lulusan perguruan tinggi yang masih terjebak dalam kebingungan mencari pekerjaan, alias masih menganggur. Angka pengangguran terbuka di Indonesia per Agustus 2008 mencapai 9,39 juta jiwa atau 8,39 persen dari total angkatan kerja. Pengangguran terbuka didominasi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan sebesar 17,26 persen dari jumlah penganggur. Kemudian disusul lulusan Sekolah Menengah Atas (14,31 persen), lulusan universitas 12,59 persen, diploma 11,21 persen, baru lulusan SMP 9,39 persen dan SD ke bawah 4,57 persen. Padahal kita melihat di sisi lain tidak sedikit lapangan pekerjaan yang ada. Apa yang salah?

Yang salah adalah terkadang kita tidak berusaha secara serius dan bersungguh-sungguh dalam mencapai sesuatu. Kita lebih banyak mengabaikan hal-hal penting, melambatkan yang prioritas dan cenderung melakukan kebiasan-kebiasaan yang tidak membangun masa depan kita yang lebih baik. Hari demi hari berlalu tanpa disertai peningkatan kualitas dan kapasitas. Ingat, perubahan itu perlu dilakukan…

Tips sukses buat para pemuda, fresh graduate, dan mereka yang masih menganggur:
1. Berdoa selalu, agar kita dipantaskan oleh Nya untuk dapat mencapai apa yang kita inginkan. Minta juga doa dan restu pada orang tua kita.

2. Fokus dan segera bertindak terhadap peluang-peluang yang ada. Jangan ragu, lamban dan terlalu banyak pertimbangan.

3. Perluas pergaulan dan akses terhadap informasi terkini, terutama terkait informasi lapangan pekerjaan melalui semua media cetak dan digital.

4. Jika telah bekerja, maka berikan kualitas pekerjaan yang terbaik yang kita bisa. Lakukan dengan cepat dan jangan ditunda-tunda. Lihatlah beberapa waktu, maka kita akan menjadi pribadi yang lebih diperhitungkan.

5. Ikuti komunitas-komunitas yang membangun kualitas diri kita. Akses dan submit di milist-milist pekerjaan.

6. Baca dan kenali potensi bisnis yang bisa kita lakukan, Lakukan dengan serius dan penuh kesungguhan dan cara-cara yang luar biasa. Sebagian bisnis memang perlu modal besar, tetapi masih banyak bisnis yang tidak memerlukan modal terlalu besar.

Friday, April 23, 2010

Menyelami Sulitnya Kehidupan Anak Jalanan


By: Hermawan Patrianto

“Anak jalanan”…. mereka adalah anak-anak yang notabene masih dibawah umur, yang mencoba bertahan hidup dan mencari nafkah di jalanan kota-kota besar. Jakarta, Medan, Bandung, dan kota-kota besar lainnya kini banyak ditemui anak-anak jalanan. Sungguh sangat menyedihkan hidup mereka. Mereka hidup dari mengamen, berjualan koran, atau bahkan dari mengemis, sungguh sangat memprihatinkan kondisi mereka. Tubuh mereka yang kecil, lemah seringkali terkena teriknya panas matahari, terkena polusi kendaraan, terguyur hujan, bahkan tidak sedikit dari mereka yang menjadi korban tindak kriminal.

Mayoritas anak jalanan terlahir dari kelompok masyarakat marginal perkotaan dengan penghasilan pas-pasan. Mereka tidak cukup memiliki akses untuk dapat bekerja dan berpenghasilan dari sektor riil. Karenanya, mereka terpaksa turun ke jalan mencari nafkah untuk bertahan hidup. Tak jarang dari mereka yang memanfaatkan anak-anaknya untuk mencari nafkah di jalan. Tubuh-tubuh mungil bersaudara, mengais tertatih mencari sedikit rezeki, sesekali bahkan kita melihat dari anak jalanan yang menggendong bayi.

Yang mereka tau hanyalah sedikit rupiah yang dapat mereka peroleh dari kebaikan, perhatian, empati, belas kasih bahkan iba dari orang lain, tanpa memikirkan peluang bahayanya. Banyak dari anak jalanan yang masih sangat dibawah umur, bahkan dibawah 5 tahun, sehingga kondisi padatnya lalu-lintas, akan sangat membahayakan mereka.

Dengan kondisi ini, maka selayaknya kita perlu untuk memperhatikan dan berupaya menolong mereka dengan tindakan nyata/kongkrit, seperti yang dilakukan oleh banyak LSM Anak, dan organisasi sosial lainnya yang mengorganisasikan mereka, memberi pendidikan, keterampilan dan perhatian lainnya. Tentu saja bagi kita yang mampu dan memiliki sedikit kelebihan rezeki, kita harus memberi bantuan baik secara langsung maupun melalui saluran bantuan yang terpercaya, dll, demi kebaikan mereka dan masa depan mereka. Ingat, Allah tidak melihat besarnya pertolongan dari besarnya-kecilnya nominal, akan tetapi dari keikhlasannya.

Dengan semangat dan kesadaran ini, maka mari kita tingkatkan kepedulian kita bagi mereka, karena sesungguhnya pada rezeki yang kita dapatkan, terdapat hak-hak bagi mereka. Salurkan dan sedekahkan sebagian kecilnya untuk mereka.