Tuesday, February 23, 2010
6 Kesalahan Fatal dalam Berlalu-Lintas
Oleh: Hermawan Patrianto
Buat kamu-kamu yang punya aktivitas ngantor, pastinya tau, hapal, atau minimal memperhatikan tingkah laku beberapa pengguna jalan yang ada di sekitar kita. Ada yang taat peraturan, ugal-ugalan dan jalan seenaknya, dll, terutama jika kita soroti para pengendara roda dua.
Jakarta yang terkenal dengan macetnya, pada masa belakangan ini semakin macet karena meningkatnya jumlah kendaraan roda dua ataupun roda empat secara signifikan. Padatnya lalu-lintas yang ada, sudah pasti membawa implikasi negatif yang sangat banyak, terutama menjadi pemicu terjadinya kecelakaan lalu-lintas. Nah, berikut hasil pengamatan saya terkait prilaku aneh beberapa pengendara roda dua yang dapat mencelakakan diri mereka sendiri maupun pengendara lain:
1. Tidak Menggunakan Lampu Riting saat Berbelok
Termasuk pengendara gila adalah mereka yang kalo mau belok lupa, ga sadar atau bahkan sengaja tidak menyalakan lampu riting kiri atau kanan. Ini sangat berbahaya. Semoga mereka secepatnya sadar dan merubah tingkah lakunya.
2. Tidak Menggunakan Helm saat Berkendara
Helm (pelindung kepala) adalah wajib bagi para pengendara motor. Mereka yang tidak menggunakannya terkategori sebagai pelanggar berat selain bisa membahayakan kecelakaan mereka sendiri.
3. Menggunakan HP saat Berkendara
Ini yang lagi trend saat ini. Berkendara sambil HP-an. Pengendara tipe ini selain narsis, atau lebih tepatnya “kampungan”, mungkin juga udah ga punya akal sehat alias gila. Berkendara sambil menelpon atau SMS-an selama perjalanan pastinya akan memecah konsentrasi mereka. Dengan demikian potensi terjadinya kecelakaan akan lebih besar, baik bagi si pengendara maupun bagi pengendara lain. Tidak ada ruginya menepi sebentar jika mau ber-SMS-an atau menelpon.
4. Berkendara dengan Motor yang Sudah Usang
Dari sekian banyak pengendara roda dua, ada saja yang masih menggunakan motor yang sudah usang (sangat tua), atau motor yang tidak terawat yang selalu menghasilkan asap tebal mirip asap pabrik dari knalpotnya. Pengendara seperti ini sebaiknya mempensiunkan motornya atau merawatnya/memperbaikinya atau menjualnya, itupun kalo laku!!. Asap yang tebal tersebut dapat mengganggu pengendara lain serta menjadi polutan di udara.
5. Mereka yang Kebut-Kebutan
Tipe pengendara seperti ini hampir sering ditemui. Mereka bertingkah “sok jago” di jalanan, padahal jika diikutkan kontes balapan tingkat RT saja mungkin kalah. Biasanya mereka melakukan atraksi zig-zag di jalanan yang membahayakan pengendara lain. Apalagi jika mesin motornya dibuat bersuara sangat nyaring kaya “motor maling’. Luar Biasa..MENJENGKELKAN.
6. Terlalu Lambat Melajukan Motornya
Dalam dunia berkendara dengan sepeda motor, maka pengendara yang melajukan motornya dengan sangat lambat justru akan membahayakan dirinya sendiri. Maka itu, cobalah untuk melajukan motor sesuai = sama dengan kecepatan rata-rata pengendara lain.